Resensi Buku : Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma di Irian Jaya
Oleh : Penata Tk. I III/c Suwadi
1. Identitas Buku
Judul buku : Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma di Irian Jaya
Penerbit : Dinas Sejarah Angkatan Darat
Tebal halaman : 256 halaman
Tahun penerbit : 2019
ISBN : 978-602-7846-43-2019
2. Pendahuluan.
Dinas Sejarah Angkatan Darat membuat buku ini merupakan Historigrafi Sejarah Militer Angkatan Darat yang memiliki pesan moral, dedikasi, militansi, dan profosional prajurit dalam melaksanakan tugas pokoknya dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.
3. Isi Resensi.
Pada saat kembalinya Papua ke NKRI pada 1 Mei 1963 sampai saat ini, situasi keamanan di Papua selalu dihadapkan dengan adanya gejolak politik dan keamanan, gejolak yang dilakukan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka ( OPM ).
Salah satu gerakan OPM adalah penyandraan Mapenduma yang berlangsung sejak tanggal 8 Januari sampa dengan15 Mei 1996 yang dipimpin oleh Kelly Kwalik bersama puluhan anggota OPM lainnya, diantaranya David Yudas Kagoya dan Elmin Silas Kagoya. Jumlah sandra sebanyak 26 orang, yang terdiri dari tujuh warga negara asing yaitu empat orang peneliti dari Inggris, dua orang peneliti dari Belanda, satu orang peneliti dari Jerman, dan 19 orang warga Negara Indonesia. Penyandraan terjadi pada saat melakukan penelitian flora dan fauna yang berada di Kawasan Cagar Alam Lorentz dalam rangka pengusulan kawasan tersebut menjadi Taman Nasional. Penyandraan selama 130 hari, berawal saat berada di Desa Mapenduma, Nduga, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jaya Wijaya.
Pembebasan sandra pada awalnya di tempuh dengan cara damai melalui perundingan, tetapi mengalami kegagalan, karena pihak separatis OPM menuntut kemerdekaan Papua dari Indonesia. Selanjutnya pemerintah Indonesia bertindak tegas untuk membebaskan sandra dengan memerintahkan pasukan TNI AD dan jajaranya sebanyak 1.311 personel.
Pada tanggal 9 Mei 1996 pasukan dikerahkan ke Mapenduma, Papua.dan berhasil membebaskan sandra tanggal 15 Mei 1996. Dalam operasi tersebut memaka korban, dua orang sandra meninggal dunia yang di bunuh oleh OPM yaitu atas nama Navy With Panekanan dan Mathias Y Lasamahu, sedangkan dari pihak OPM yang tertembak mati delapan orang. Disamping itu, dua orang sandra berhasil menyita barang-barang milik OPM, diantaranya granat tangan, magaszen, 30 butir peluru M-16 dan barang-barang sandra yang dirampasnya.
4. Penutup.
Semoga buku ini bermanfat bagi orang-orang yang membaca pada umumnya dan bagi Anggota TNI pada khususnya.