Resensi Buku: Apa Itu Sejarah

Oleh : Edy Bawono, S.S., M.T.

Identitas Buku

Judul Buku                                          : Apa Itu Sejarah (terjemahan What is History?)

Pengarang                                           : E.H.Carr

Penerbit dan Tahun Terbit                 : Depok, Komunitas Bambu, 2014

Jumlah Halaman dan Ukuran Buku : xx + 260 hlm; 14 x 24 cm

Resensi Buku

Buku Apa Itu Sejarah ini merupakan terjemahan dari What is History? yang terbit tahun 1964 di Inggris. E.H.Carr pernah menjadi pejabat urusan luar negeri kemudian menjadi pengajar di University College of Wales dan menulis buku-buku bertemakan sejarah dan politik modern. Buku Apa Itu Sejarah terdiri dari enam bab, di dalam buku ini terdapat Pengantar Penerbit, Pengantar Penulis, Daftar Gambar, dan Catatan untuk Edisi Kedua Apa Itu Sejarah? Oleh: R.W.Davies, serta Indeks.

Pada Bab I dibahas tentang Sejarawan dan Fakta-faktanya. Sejarah terdiri dari kumpulan fakta yang telah dipastikan. Fakta-fakta yang tersedia bagi sejarawan ada di dalam dokumen, prasasti, dan sebagainya. Bagaikan ikan di atas meja potong penjual ikan. Sejarawan mengumpulkannya, membawanya pulang, serta memasak dan menyajikannya dengan gaya apa pun yang menarik baginya.” Demikian tulis E.H.Carr dalam buku ini pada halaman 5. Bab II bercerita tentang Masyarakat dan Individu, bahwa masyarakat dan individu tidak dapat dipisahkan, keduanya penting dan saling melengkapi, setiap orang adalah bagian dari masyarakat. Selanjutnya pada Bab III Carr membahas tentang Sejarah, Sains, dan Moralitas. Sejarah adalah bagian dari Sains dan metode dalam ilmu sejarah dapat dipertanggunjawabkan secara ilmiah. Pada bab berikutnya, yaitu Bab IV dibahas tentang Kausa dalam Sejarah. Menurut Carr kajian sejarah adalah kajian kausa (sebab akibat), dalam hal ini sejarawan mengkaji sebuah perisitiwa dengan menggunakan pertanyaan “mengapa?”  Dan pada Bab V serta terakhir Bab VI, Carr membahas tentang Sejarah Sebagai Sebuah Kemajuan dan Memperluas Wawasan. Pada bab-bab ini Carr menyebutkan bahwa sejarah memiliki pandangan yang konstruktif terlepas dari mistisisme dan sinisme, serta konsepsi sejarah sebagai proses yang terus maju dan sejarawan juga merupakan bagian yang juga bergerak maju di dalamnya.

Dalam buku ini Carr juga membincangkan studi sejarah dan aliran sejarah yang berkembang di Inggris. Disebutkan pada awal modern kecenderungan dalam historiografi adalah menyajikan biografi dan tokoh besar. Selanjutnya mengalami perkembangan dengan menyajikan historiografi bercorak nasional dan kebangsaan. Dan yang terakhir ini menjadi ciri historiografi modern di Inggris. Yang menarik bahwa pembahasan buku ini memuat tentang kritik Popper pada mazhab historisme yang dibangun oleh Ranke dan sejarawan Jerman lainnya. Popper menolaknya sambil menyajikan mazhab baru, yaitu historisisme. Kemudian muncul kritik pada historisisme karena lebih menekankan determinisme dan tidak mempertimbangkan kebebasan manusia sehingga sejarah dalam gerak dan arahnya berada dalam kondisi free will sehingga manusia sebagai subjek. Dalam ini bisa dipahami karena sejarah merupakan masa lalu manusia dalam ruang dan waktu. Bukan masa lalu benda-benda yang dikendalinya ada pada manusia. Dan E.H.Carr termasuk yang pro pada gagasan tersebut.

Kelebihan buku ini adalah merupakan salah satu buku dalam ilmu sejarah yang berisi tentang filsafat dan teori-teori, yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam ilmu sejarah sekaligus juga dapat dijadikan pembanding buku Mengerti Sejarah karya Louis Gottschalk. Namun demikian, kekurangan yang dirasakan terhadap buku ini adalah terkait dengan terjemahannya. Buku karya Carr ini terasa kalimat-kalimatnya agak sulit dicerna. Beberapa paragraf mesti dibaca berulang, setelah itu baru dapat kita pahami isinya.

Tentang Penulis

Edward Hallett Carr dilahirkan di Inggris pada tahun 1892 dan menempuh pendidikan di Trinity College, Cambridge. Ia ditugaskan menjadi bagian dari Delegasi Inggris pada Konferensi Perdamaian tahun 1919 dan menjadi anggota departemen yang mengurusi urusan Russia di British Foreign Office (Kementerian Luar Negeri Inggris) setelah Revolusi Bolshevik. Ia juga merupakan anggota staf Kedutaan Inggris di Riga, dan sejak 1930 ditugaskan menjadi staf Delegasi Inggris untuk Liga Bangsa-Bangsa. Ia mengundurkan diri dari Foreign Office pada 1936 untuk menjadi Professor Perpolitikan Internasional di University College of Wales, Abersytwyth, yang dijabatnya hingga 1947. Sejak 1941 hingga 1946 ia juga menjadi editor pada surat kabar The Times di London, dan sejak 1953 hingga 1955 menjadi pengajar dalam bidang politik di Balliol College, Oxford. Salah satu karyanya yang monumental adalah  A History of Soviet Russia, yang tujuh volumenya telah terbit sejak 1950.

Pusjarah TNI

Jl. Gatot Subroto Kav. 16

Leave a Reply

Your email address will not be published.