Resensi Buku “GESTAPU 65 PKI, AIDIT, SUKARNO, DAN SOEHARTO

Oleh: Kapten Inf Hasanuddin

1.Judul Resensi: “Gestapu 65 PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto”

2. Identitas Buku

a. Judul Buku           : “Gestapu 65 PKI, Aidit, Sukarno dan Soeharto”.

b. Pengarang             : Salim Haji Said.

c. Penerbit                  : Mizan Pustaka.

d. Kota Penerbitan    : Bandung.

e. Tahun Penerbitan : 2018.

f. Ketebalan               : 212 halaman

g. Nomor  ISBN         : ISBN 978-602-441-086-5

3. Pendahuluan

Buku Gestapu 65 ini pada awalnya merupakan bagian dari buku“Gestapu ke Reformasi”. Adanya saran/masukan dari rekan-rekan penulis, agar bahasan tentang Gestapu dibuat buku tersendiri. Penulis menyetujuinya, dengan harapan penulis dapat mengupas secara detail peristiwa Gestapu dan tokoh-tokohnya.

4. Isi Resensi.

Buku ini terdiri atas 26 artikel, dimana tiap-tiap artikel membahas tentang kegiatan dan peran para tokoh serta keterlibatannya dalam peristiwa Gestapu, baik langsung maupun tidak langsung, namun tidak secara gamblang dan panjang lebar.

Presiden Sukarno merupakan tokoh penting dibalik terjadinya peristiwa Gestapu. Menurunnya kondisi kesehatan beliau salah satu penyebab semakin menajamnya persaingan antara Angkatan darat dengan PKI untuk merebut kekuasaan, apabila dikemudian hari Bung Karno meninggal dunia.

Jenderal Ahmad Yani adalah Jenderal Loyalis Bung Karno, tetapi Jenderal Yani tidak disukai Bung Karno, karena Yani menolak keras ajaran Bung Karno yaitu Nasakom. Presiden Sukarno ingin menyingkirkan Yani dengan cara diculik (didaulat) dan menggantikan posisinya dengan Mayjen Reksosamudro. Namun yang terjadi di lapangan Jenderal Yani beserta rekan-rekannya diculik dengan cara dibantai.

Yang menarik dalam peristiwa Gestapu, operasi militer sebesar dan sepenting ini ada dibawah kendali Syam Kamarujaman yang notabene orang sipil dan tidak punya pengalaman dalam operasi militer. Padahal dalam tubuh PKI ada tokoh militer yang istilah mereka, Perwira Berpikiran Maju antara lain: Brigjen TNI Suparjo, Kolonel Inf Abdul Latip dan Letkol untung. Keputusan tersebut memunculkan penafsiran bahwa Gestapu memang dirancang untuk gagal.

Menurut paparan penulis Mayjen Suharto sebagai Panglima Kostrad mengetahui adanya rencana penculikan terhadap apa yang dinamakan Dewan Jenderal, karena pada tanggal 30 September 1965 Kolonel Latip melaporkan bahwasanya akan ada rencana penculikan tersebut. Pemahaman Mayjen Suharto bahwa penculikan dalan arti didaulat dan juga bersikap masa bodoh, karena merasa bukan ranahnya. Disamping itu Panglima Kostrad pada waktu itu, hanya jabatan abal-abal, bukan jabatan yang prestisius seperti sekarang. Peran Mayjen Suharto menonjol setelah menjadi orang nomor satu dalan operasi penumpasan G30S PKI dibantu Kolonel Sarwo Edi Wibowo yang berhasil dengan gemilang.

5. Keunggulan Buku.

Buku Gestapu 65 ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti/dipahami oleh semua kalangan masyarakat. Buku ini ditulis atas dasar pengalaman pribadi penulis di lapangan waktu itu sehingga dapat disajikan secara rinci. Penulis sudah beberapa kali melakukan perbaikan buku, sehingga faktor kekurangan dan kesalahan dalam buku ini dapat diminimalisir.

6. Kekurangan Buku.

Isi cerita atau kejadian tiap-tiap artikel terlalu singkat, penulis tidak menceritakan kronologi secara lengkap utamanya peran tokoh tokoh penting dalam peristiwa tersebut, tetapi hanya sekilas saja.

7. Pengarang.

Salim Haji Said lahir di Desa Amparita Kabupaten Pare–Pare Sulawesi Selatan tanggal 10 November 1943 merupakan putra pertama Haji Said dan Hajjah Salmah. Menamatkan sekolah SMA di Solo. Tahun 1976 menyeleaikan kuliah di Fakultas Sosiologi UI. Tahun 1980 menamatkan Pasca Sarjana di Ohio University dengan gelar Master of Arts in International Affairs ( MAIA ). Tahun 1983 mendapat Gelar Master of Arts ( MA ) dari Ohio State of University ( OSU ) dan Ph.D tahun 1985.

8. Penutup.

Intisari dari buku Gestapu 65 adalah menceritakan pengalaman penulis sebagai saksi sejarah pada peritiwa tersebut, dimana pada waktu itu adanya kehawatiran dari PKI akan adanya perebutan kekuasaan, adanya persaingan di tubuh Angkatan Darat dan adanya campur tangan dari Agen Rahasia Amerika Serikat (CIA).

Pusjarah TNI

Jl. Gatot Subroto Kav. 16

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *