Resensi Buku : Tuhan Selalu Hadir Dalam Hidupku: Anak Sengsara Bisa Mendampingi Presiden
Oleh : Pratiwi Ryandari
- Identitas Buku.
Judul buku : Tuhan Selalu Hadir Dalam Hidupku: Anak Sengsara Bisa Mendampingi Presiden.
Pengarang : Irjen Pol (Purn.) Anton Tabah.
Penerbit : CV Sahabat Klaten.
Tebal halaman : iv + 202 halaman.
ISBN : 979-029-888-9.
2. Pendahuluan.
Penulis memilih buku ini, karena sesuai dengan judulnya, ingin lebih mengetahui bagaimana seorang tokoh dari institusi Polisi, seorang Jenderal yang berpengaruh di kepolisian, yaitu Bapak Anton Tabah dalam perjalanan hidupnya, intelektualitasnya dan integritasnya sebagai seorang sosok yang disegani. Dari situlah penulis berharap agar penulis sendiri dapat mengambil I’tibar dari perjalanan hidup beliau yang tertulis dalam buku yang dikarangnya.
3. Isi Resensi.
Hasil yang kita dapat ketika membaca buku ini adalah bagaimana buku ini mengandung sangat banyak sekali makna, pesan moral yang mendalam dan sangat menyentuh hati sanubari bagi yang pernah membacanya, sebab tulisan dari buku ini memang keluar dari hati dan sanubari Bapak Anton Tabah itu sendiri dan merupakan pengalaman yang sangat autentik dan shahihnya.
Buku ini membuat pikiran para pembacanya menerawang jauh dan akan membuat mata terbuka lebar bahwa di Indonesia ini sebenarnya banyak tersembunyi orang baik dan kredibilitas tinggi yang seharusnya berpeluang dalam posisi untuk ikut serta mengatur negara dan bangsanya sendiri, termasuk jajaran Kepolisian yang kerap dihujat, dikritik dan dimusuhi masyarakat. Buku ini juga membuat kita sebagai pembaca bertanya-tanya, apakah mereka yang berintegritas dan mempunyai kredibilitas yang mumpuni dan berkompeten didalam bidangnya tidak mempunyai ambisi untuk tampil ? Atau memang karena budaya yang ada di birokrasi dan sistem politik negara ini yang tidak senang jika ada yang berkompeten masuk ke dalam jajarannya ?
Pak Anton merupakan salah satu contohnya seorang tokoh yang sangat dikenal luas di berbagai kalangan serta elemen masyarakat, bukan karena dari segi jabatan tetapi kepintaran, intelektualitas serta kredibilitasnya. Beliau adalah seorang Jenderal yang mempunyai hati dan sanubari yang besar serta luhur dalam budi pekerti dan setia dalam kebenaran, kesabaran dan ketabahan, walaupun hebatnya badai yang menerpanya. Dalam setiap urusan dan aktivitasnya selalu menghadirkan Allah. Tuhan Allah yang Maha Kuasa selalu ada dihatinya dan percaya bahwa segala sesuatu dalam kehidupan termasuk menjalankan kewajiban, tugas, bermasyarakat, berkeluarga dan yang lainnya merupakan sebuah ibadah yang harus dikerjakan dengan hati ikhlas serta mengharap keridhoan dariNya.
Jenderal Anton Tabah percaya bahwasannya, kalau segala sesuatu dikerjakan dengan niat tulus dan ikhlas serta ibadah kepada Allah, maka Allah sendiri yang akan mempermudah setiap langkahnya, memberi jalan disetiap permasalahannya dan memberi kelancaran dalam karirnya. Buku ini mengajarkan kita agar selalu menjadikan Tuhan sebagai prioritas dalam beraktivitas, mempasrahkan apa yang telah diusahakan, dan diikhtiarkan kepada Tuhan serta selalu senantiasa bersyukur dengan apa yang telah Allah beri kepada hambanya. Karena sejatinya Allah Maha Penolong, Maha Pemberi Petunjuk, dan Maha Pelindung. Barangsiapa yang memohon pertolongan kepada Allah, maka Allah akan memberi pertolongan, dan barang siapa yang berlaku sombong dan merasa dirinya mampu, maka Allah akan mempersulit setiap langkah dan aktivitasnya.
4. Keunggulan Buku.
Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami bukan saja oleh kalangan akademisi maupun intelektual, melainkan juga dapat dipahami oleh masyarakat awam. Setiap kisah yang tertulis dalam buku ini sangat menggambarkan dengan jelas bahwa pertolongan Tuhan itu ada, bagaimana bentuknya dan bagaimana cara Tuhan menolong hambanya didalam setiap aktivitasnya dan membuat pembaca menjadi tergugah hatinya untuk terus merasa bersyukur kepada Tuhan.
5. Kekurangan Buku.
Penulis rasa buku ini tidak memiliki kekurangan dari segi apapun,termasuk dari segi isi dan pemaparan, sebab buku ini banyak sekali pesan moral yang patut dibaca oleh seluruh elemen dan lapisan masyarakat.
6. Penutup.
Intisari dalam buku ini adalah perjalanan hidup, dan karir dari seorang Jenderal Polisi yang bernama Anton Tabah yang awalnya hanya seorang anak dengan keterbatasan ekonomi sampai menjadi seorang intelektualis, akademis dan jenderal pendamping presiden. Buku ini banyak berisi pesan moral yang disampaikan kepada para pembacanya.
Perjalanan Hidup Jenderal Polisi Anton Tabah dapat dijadikan pedoman dan contoh dalam rangka bagaimana menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama, sehingga apapun yang menjadi aktivitas, tanggung jawab dan kewajiban selalu mendapat kemudahan oleh Tuhan. Buku ini sangat baik dan sangat dianjurkan dibaca oleh semua elemen masyarakat, bahkan institusi seperti TNI dan Polri, karena di zaman sekarang banyak manusia yang kurang bersyukur dan lupa bahwa Tuhan selalu menyertai hambanya dalam setiap kegiatan apapun.