Rakornisjarah TNI Tahun 2021
Pusjarah TNI— Aspers Panglima TNI Marsekal Muda TNI Diyah Yudanardi membuka acara Rakornisjarah TNI TA 2021 yang diikuti 45 peserta di ruang Balairung Pahlawan Museum Satria Mandala, Jakarta (Senin 29/3). Rakornisjarah TNI Tahun 2021 ini mengambil tema “Insan Sejarah yang Kuat, Solid, Profesional, Dicintai Rakyat dan Tetap Produktif di Tengah Pandemi Covid-19.” Pada sambutannya saat membuka rakornis, Aspers Panglima TNI menyampaikan bahwa kegiatan Rakornisjarah TNI ini sangat tepat di tengah situasi pandemi dan tantangan kesejarahan saat ini yang berdampak pada aktivitas kesejarahan termasuk kunjungan museum dan monumen. Keadaan ini jangan sampai menghambat upaya pencapaian tugas para insan sejarah TNI.
Menurut Aspers Panglima, pelaksanaan Rakornisjarah TNI merupakan momentum yang tepat bagi para insan sejarah sebagai ajang koordinasi, konsolidasi, dan silaturahmi. Melalui Rakornis ini diharapkan dapat dirumuskan strategi dan kebijakan di bidang sejarah untuk menjawab tantangan yang ada. Aspers juga berharap dari narasumber akan didapatkan suatu pemikiran, gagasan, dan inovasi inovasi kreatif serta dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan kegiatan.
Selanjutnya menurut Aspers, untuk menghadapi situasi saat ini, insan sejarah TNI harus kuat dan solid serta terus menjaga profesionalisme dengan tetap bekerja maksimal, belajar dan menggali hal baru terkait kesejarahan. Selain itu insan sejarah TNI harus dapat menjaga institusi TNI agar tetap dicintai rakyat.
“Bahwa keberadaan museum dan monumen sebagai salah satu wahana kesejarahan harus kita perhatikan. Panglima TNI telah mencanangkan program Revitalisasi Museum Satria Mandala. Untuk itu, rumuskan dan kembangkan konsep Revitalisasi Museum menuju Post-modern Museum dengan cara memodernisasi lingkungan dan tata pameran koleksi sehingga museum monumen di bawah TNI akan semakin menarik dan disukai masyarakat luas terutama generasi milenial,” ujarnya
Rakornisjarah ini juga menghadirkan dua narasumber, pertama dari Asep Kambali, S.Pd., M.I.K. yang mengungkap penanaman kesadaran sejarah melalui pembangunan Postmodern Museum dengan upaya menggali nilai-nilai sejarah dan metode informasi yang digunakan. Kedua, dari Kresno Brahmantyo Ph.D (Dosen UI dalam ilmu kesejarahan) yaitu sejarah publik dan pembinaan kesejarahan di tengah pandemi Covid-19, yang didalamnya mengungkap bahwa sejarah publik merupakan presentasi pengetahuan sejarah kepada khalayak umum melalui banyak bentuk seperti museum, dokumenter televisi, proyek pelestarian sejarah, proyek pengumpulan dan pencatatan dan penerjemahan ulang pengetahuan sejarah tradisional ke dalam format modern berbasis komputer mikro. Lebih lanjut Kresno menjelaskan presentasi di masa pandemi yaitu melalui pameran virtual, film documenter, websites, media sosial, dan podcast (sejarah lisan).
Mengakhiri sambutannya Aspers Panglima TNI menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan dedikasi seluruh insan sejarah TNI yang selama ini telah berkontribusi dan bekerja maksimal untuk kepentingan TNI dan NKRI dan berharap ke depan Pusjarah TNI dan Dinas Kesejarahan di masing-masing Angkatan dapat semakin solid dan kuat dengan tetap bekerjasama dan berkoordinasi dalam menjalankan tugas-tugas yang diemban sesuai dengan kebijakan strategis TNI.