Resensi Buku : Bogor Zaman Jepang 1942-1945
Oleh: Oyok Sumarli
- Identitas Buku.
a. Judul Buku : “Bogor Zaman Jepang 1942 -1945”.
b. Pengarang : Susanto Zuhdi.
c. Penerbit : Komunitas Bambu.
d. Kota Penerbitan : Tanggerang Selatan Banten.
e. Tahun Penerbitan: 2017.
f. Ketebalan : 206 halaman
g. Nomor ISBN : ISBN 978-602-7926-49-3
2. Isi Resensi.
Bab pertama, buku ini menjelaskan tentang masuknya Jepang ke Indonesia. Masyarakat Indonesia menganggap kedatangan Jepang ini merupakan penyelamat mereka dari penjajahan Belanda. Tujuan Jepang menguasai Indonesia sebagai arena perang Asia Timur Raya. Dalam menjalankan pemerintahan daerah, Pemerintah Militer Jepang masih mempertahankan model pemerintahan lama peninggalan Belanda. Selain itu, Pemerintah Militer Jepang mengikutsertakan tokoh-tokoh Indonesia di dalam pemerintahan.
Bab kedua, menerangkan masa awal Jepang di Indonesia yang mana Pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan dalam tata pemerintahan. Bogor Shu merupakan salah satu perubahan pemerintahan pada masa pemerintahan sementara yang berfokus dalam mengatasi masalah keamanan dengan larangan berkumpul dan berserikat. Pemerintah Jepang selain mengubah struktur pemerintahan, juga berusaha mengatasi permasalahan politik, ekonomi, sosial, dan militer.
Bab ketiga, pada masa pertengahan pendudukan Jepang terus mengalami desakan dalam perang, sehingga membutuhkan lebih banyak dukungan dan memeras ekonomi rakyat. Pemerintah Jepang membentuk organisasi Jawa Hokokai untuk dilatih dalam rangka kebutuhan tenaga dalam peperangan. Dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat, pemerintah Jepang membuka lahan seluas 10.000 hektar untuk pertanian.
Bab keempat, masa-masa akhir pendudukan Jepang di Indonesia. Bogor Shu mengalami pergantian pemimpin dalam pemerintahan yang tidak hanya di tingkat atas, tetapi juga pada lapisan bawah. Pergantian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kegiatan pemerintahan dalam menunjang kedudukan Jepang di barisan belakang dan di medan perang. Berkaitan persoalan ekonomi, Pemerintah Jepang melakukan gerakan menabung yang dilaksanakan pada kegiatan seni sandiwara dan pengumpulan padi.
3. Keunggulan Buku.
Pembahasan isi disesuaikan dengan bidang-bidang yang ditampilkan.
4. Kekurangan Buku.
Pengulangan isi yang terjadi terus menerus.