Resensi Buku : “Bukan Puntung Rokok” – Biografi Letnan Jenderal TNI (Purn.) Soeyono

Oleh : Fatih Miftanurrahman Sodik (Mahasiswa PKL Universitas Sebelas Maret Surakarta)

IDENTITAS BUKU

Judul              : Soeyono: Bukan Puntung Rokok

Penulis          : Benny S Butarbutar

Penerbit         : Ridma Foundation

Tahun Terbit : 2003

Tebal              : 336 hlm

Ukuran           : 23 cm

ISBN               : 979-97471-0-4

A. Sinopsis:

“Bukan Puntung Rokok” adalah biografi Letnan Jenderal TNI (Purn.) Soeyono, yang mengisahkan perjalanan hidup dan karier militer seorang perwira tinggi yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Umum ABRI pada tahun 1996. Buku ini ditulis oleh Benny S Butarbutar dan buku ini memberikan wawasan mendalam tentang dedikasi, kepemimpinan, dan pengalaman Soeyono dalam menjalani tugas-tugas militernya.

B. Isi Buku:

1. Latar Belakang dan Pendidikan:

Buku ini dimulai dengan kisah masa kecil Soeyono, latar belakang keluarga, dan perjalanan pendidikannya hingga masuk AMN (Akademi Militer Nasional). Pembaca diajak untuk memahami bagaimana nilai-nilai yang ditanamkan sejak dini membentuk karakter dan prinsip hidupnya.

2. Karier Militer:

Penulis menguraikan perjalanan karier Soeyono, dari penugasan pertama hingga mencapai posisi-posisi strategis di ABRI Angkatan Darat. Bab-bab ini dipenuhi dengan cerita-cerita menarik tentang berbagai operasi militer yang diikutinya, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana ia mengatasinya.

3. Kepemimpinan dan Strategi:

Bagian ini membahas pandangan Soeyono tentang kepemimpinan, strategi militer, dan pengembangan kebijakan. Melalui refleksi dan analisis mendalam, pembaca diajak untuk memahami pemikiran dan pendekatan Soeyono dalam memimpin pasukan dan menyusun strategi.

4. Pengalaman Pribadi:

Buku ini juga menyoroti sisi pribadi Soeyono, termasuk nilai-nilai dan prinsip yang dipegang teguh dalam kehidupan sehari-hari. Pembaca diajak untuk melihat bagaimana Soeyono menjaga keseimbangan antara karier militernya yang sibuk dengan kehidupan pribadi dan keluarganya.

5. Refleksi dan Penghargaan:

Pada bagian akhir, buku ini mengulas berbagai penghargaan dan tanda jasa yang diterima Soeyono sepanjang kariernya. Refleksi pribadi tentang kontribusinya kepada negara dan harapan untuk masa depan ABRI dan Indonesia juga menjadi bagian penting dari penutup buku ini.

C. Kelebihan:

1. Kisah Inspiratif: Buku ini menawarkan kisah hidup yang inspiratif dari seorang perwira tinggi militer yang berhasil melalui berbagai tantangan dengan dedikasi dan integritas tinggi.

2. Penulisan yang Mendalam: Penulis berhasil menggabungkan fakta-fakta historis dengan narasi yang mengalir, sehingga pembaca dapat memahami konteks dan kompleksitas setiap keputusan dan tindakan Soeyono.

3. Wawasan Militer: Pembaca mendapatkan wawasan mendalam tentang strategi militer, kepemimpinan, dan pengembangan kebijakan di TNI.

D. Kekurangan:

1. Detail Teknis: Beberapa bagian terlalu teknis bagi pembaca umum yang tidak memiliki latar belakang militer, sehingga bisa menjadi  sulit dipahami.

2. Subjektivitas: Sebagai biografi, buku ini mungkin memiliki bias subjektif dalam menggambarkan tokoh utamanya, meskipun hal ini umum dalam genre biografi.

E. Kesimpulan:

“Bukan Puntung Rokok” adalah biografi yang kaya akan inspirasi dan pelajaran hidup, tidak hanya bagi prajurit TNI tetapi juga bagi masyarakat umum. Buku ini memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana dedikasi, kepemimpinan, dan integritas dapat membawa seseorang mencapai puncak karier militer. Bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah militer Indonesia dan kisah-kisah kepemimpinan yang inspiratif, buku ini merupakan bacaan yang sangat berharga

Pusjarah TNI

Jl. Gatot Subroto Kav. 16

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *