Resensi Buku : Supersemar Palsu: Kesaksian Tiga Jenderal

Oleh : Muhammad Rayhan (Mahasiswa PKL Universitas Sebelas Maret Surakarta)

IDENTITAS BUKU

Judul             :  Supersemar Palsu: Kesaksian Tiga Jenderal

            Penyusun      :  A.Pambudi

            Penerbit         : Media Pressindo

            Kota Terbit     : Yogyakarta

            Halaman        :  320 Halaman

            Ukuran           : 12 x 19 cm

            Tahun Terbit : 2006

            ISBN               : 979-222-137-9

1. Pendahuluan

“Supersemar Palsu: Kesaksian Tiga Jenderal” karya A. Pambudi merupakan sebuah buku yang mengupas tuntas salah satu peristiwa paling kontroversial dalam sejarah politik Indonesia, yaitu Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Buku ini mencoba menggali kebenaran di balik surat tersebut, dengan memadukan riset sejarah, analisis dokumen, dan wawancara dengan saksi-saksi kunci. Melalui buku ini, A. Pambudi berusaha membongkar misteri dan konspirasi yang melingkupi Supersemar, serta dampaknya terhadap perjalanan bangsa Indonesia.

2. Isi Resensi

Buku ini dibuka dengan latar belakang sejarah menjelang dikeluarkannya Supersemar, menjelaskan kondisi politik, ekonomi, dan sosial Indonesia pada saat itu. A. Pambudi dengan cermat menggambarkan situasi genting dan ketegangan antara Presiden Soekarno dan para jenderal Angkatan Darat yang dipimpin oleh Soeharto.

Selanjutnya, penulis memaparkan berbagai versi dan spekulasi tentang Supersemar, serta bukti-bukti yang mendukung atau menyangkal keaslian surat tersebut. Bab demi bab, Pambudi membawa pembaca pada perjalanan investigatif yang penuh dengan intrik politik, manipulasi, dan kebohongan yang disengaja. Ia menyoroti peran penting berbagai tokoh, baik dari militer, birokrasi, maupun tokoh-tokoh politik lainnya.

Buku ini juga menampilkan analisis mendalam tentang dampak Supersemar terhadap perubahan kekuasaan di Indonesia, khususnya peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto. Pambudi tidak hanya mengandalkan data dan fakta sejarah, tetapi juga memberikan interpretasi yang kritis dan objektif terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi.

3. Kelebihan Buku

Penelitian Mendalam : A. Pambudi melakukan riset yang sangat mendetail dan mendalam, menggunakan berbagai sumber primer dan sekunder yang terpercaya.

Analisis Kritis : Buku ini menawarkan perspektif yang kritis dan berbeda dari narasi resmi yang selama ini berkembang.

Penggunaan Sumber yang Beragam : Penulis memanfaatkan berbagai sumber, termasuk dokumen-dokumen rahasia, wawancara dengan saksi mata, dan literatur sejarah, sehingga memberikan gambaran yang lebih komprehensif

4. Kekurangan Buku

Keterbatasan Akses Data : Beberapa sumber yang digunakan mungkin masih terbatas atau sulit diverifikasi kebenarannya, mengingat sifat rahasia dari banyak dokumen terkait Supersemar.

Kecenderungan Subjektif : Meskipun Pambudi berusaha objektif, beberapa interpretasi dan kesimpulannya mungkin terasa subjektif bagi sebagian pembaca, terutama mereka yang memiliki pandangan berbeda.

Terlalu Banyak Detil : Bagi pembaca umum, beberapa bagian mungkin terasa terlalu detil dan teknis, yang bisa mengurangi alur cerita dan daya tarik buku.

5. Penutup

“Supersemar Palsu: Kesaksian Tiga Jenderal” karya A. Pambudi  adalah sebuah buku yang berani dan penting dalam upaya memahami sejarah politik Indonesia yang kompleks. Dengan riset yang mendalam dan analisis kritis, Pambudi berhasil menyajikan sebuah narasi yang membuka mata tentang kontroversi di balik Supersemar. Meskipun tidak luput dari beberapa kekurangan, buku ini tetap layak dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah bangsa dan peristiwa-peristiwa yang membentuknya.

Pusjarah TNI

Jl. Gatot Subroto Kav. 16

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *