Pusjarah TNI Gelar Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
(Pusjarah TNI). Kepala Pusat Sejarah TNI (Kapusjarah TNI) Brigadir Jenderal TNI Rusmili, S.I.P, M.Si, Ketua IKKT Pragati Wira Anggini Cabang 15
Pusjarah TNI beserta pengurus serta seluruh personnel Pusjarah TNI mengikuti peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tahun 1445 H / 2024 M di Masjid Al Mubaroq, Pusjarah TNI, Jakarta, Senin (12/2/2024).
Peringatan Isra Mi’raj ini mengangkat tema Aktualisasi Nilai-Nilai Isra Mi’raj dan Pengamalan Ibadah di Tengah Terpaan Digitalisasi. Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Kapten Inf Ahmad Madrudin dan saritilawah oleh PNS Mellya serta diakhiri dengan siraman rohani oleh Ustad
Drs. Emuh Muhsin.
Dalam siraman rohaninya Ustad Emuh Muhsin mengatakan bahwa dengan peringatan Isra Mi’raj yaitu perjalanan Nabi besar Muhammad SAW dari
masjidil Haram ke masjidil Aqsa dan berlanjut dari masjidil Aqsa ke Sidratul muntaha, memiliki tiga makna dari peringatan Isra Miraj yaitu;
Pertama, sebagai muslim dan muslimat tentang isro dan mi’raj nabi Muhammad harus diterima dengan analisa keimanan, karena keterbatasan analisa
logika manusia. Kedua, Isro mi’raj merupakan peristiwa luar biasa, sehingga kehendak Allah SWT yang dijalani oleh Nabi Muhammad SAW untuk
menerima perintah sholat lima waktu. Dan yang ketiga, Sholat sebagai pondasi agama, sehingga menjadi benteng/perisai dalam kehidupan, manifestasi
sholat akan mempengaruhi baik dan buruk perilaku manusia.
“Peringatan Isra Mi’raj sangat besar manfaat dan faedahnya agar menjadi pengingat bagi seluruh anggota Pusjarah TNI untuk senantiasa dapat meneladani sikap Nabi Muhammad SAW serta selalu istiqomah menjalankan kewajiban kita sebagai umat Islam yang beriman,” ujarnya
Selanjutnya Ustad Emuh Muhsin juga menyampaikan bagaimana aktualisasi nilai-nilai isra Mi’raj ditengah terpaan digitalisasi, bahwa kita berharap digitalisasi bisa membawa kedamaian dan membawa manfaat guna kemajuan bagi negara kita karena dengan kemajuani akan semakin canggih dan praktis asalkan kemajuan tersebut dikelola dengan baik dan benar sehingga tidak menjadi mudharat ataupun fitnah.
Sebagai penutup, Ustad Emuh mengajak kita semua agar siap jika dipanggil menghadap Allah seperti dalam sholat atau apapun harus
selalu keadaan bersih diri, suci diri, suci hati karena akan mendapatkan rahmat dan ridha dari Allah SWT. Dengan perjalanan isra mi’raj yang merupakan panggilan Allah kepada nabi yang juga menunjukan tanda kebesaran Allah SWT. Dan terakhir perintah sholat agar menjadi pencegah dari perbuatan keji dan mungkar.